BANGKALAN KANKEMENAG (humas) - Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangkalan membuka secara resmi acara pendampingan akreditasi lembaga Raudlatul Athfal atau RA Kabupaten Bangkalan pada Rabu (6/3) di Aula Kantor. Disini, ia menginginkan agar seluruh Ra di Kabupaten Bangkalan bisa terakreditasi.

Sururi menyebutkan bahwa banyak lembaga yang merasa takut akan akreditasi karena banyaknya point penilaian dan berkas yang harus disiapkan. Padahal, menurut Sururi, akreditasi merupakan hal penting yang wajib dilakukan oleh tiap lembaga pendidikan.

"Akreditasi itu penilaian, untuk melihat apakah lembaga pendidikan njenengan sudah sesuai dengan standar pendidikan atau belum," sambungnya, "Bangkalan sendiri masih menduduki 10 terendah RA yang telah terakreditasi, dari 145 RA baru 15 yang telah terakreditasi."

Kakankemenag menambahkan bahwa harus ada evaluasi secara komprehensif agar lembaga-lembaga pendidikan, khususnya RA, mau mengikuti proses akreditasi karena dengan akreditasi, masyarakat bisa semakin percaya kepada lembaga tersebut.

"Perhatikan empat hal dalam akreditasi, yang pertama adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan di lembaga njenengan. Kedua, perkuat kemitraan dengan orang tua, komite, ataupun pihak terkait lainnya. Ketiga, dukungan pemenuhan layanan pendidikan, artinya, sarana dan prasarana di RA harus memadai, dan yang terakhir adalah kepemimpinan bagi Kepala RA serta sumber daya manusianya," jelas Sururi.

Diakhir sambutannya, Sururi mengimbau kepada seluruh pengawas RA yang turut hadir agar selalu mendampingi proses akreditasi RA binaannya. "Berikan rubrik penilaian kepada para Kepala RA, dampingi dan pantau terus proses pemenuhan bukti dukung serta saat wawancara nanti," ujarnya.

Sebagai informasi, acara yang digagas oleh seksi Pendidikan Madrasah dengan menggaet KKRA (Kelompok kerja Kepala Raudlatul Athfal) ini dihadiri oleh 65 Kepala RA dan operator serta menghadirkan asesor BAN PAUD dan PNF Provinsi Jawa Timur, Fajar Luqman Tri Ariyanto, S. Pd., M. Pd sebagai narasumber. (Sil)